RSS

Rabu, 18 November 2009

Sejarah Perkembangan Promkes

Pada saat ini, setiap hari bahkan setiap saat kita di sajikan berbagai macam jenis iklan atau jenis pemasaran berbagai macam produk dan jasa, baik secara lisan maupun tertulis misalnya melalui televisi, radio, surat kabar, internet dan telepon seluler. Jangan di lupakan iklan atau pemasaran produk atau jasa yang di kemas sangat profesional dalam bentuk pameran, seminar atau pertemuan dan masih banyak lagi cara-cara kreatif yang di lakukan dalam rangka menjajakan suatu produk atau jasa . upaya-upaya itu mempunyai pengaruh yeng sangat besar terhadap lakunya suatu produk atau jasa yang di tawarkan, ttermasuk produk atau jasa di bidang kesehatan serta produk atau jasa yang merugikan kesehatan seperti rokok, minuman keras, odat-obatan yang tidak layak , dll . itu semua termasuk upaya pemasaran atau upaya untuk mempromosikan produk atau jasa. Pada zaman dulu upaya tersebut di sebut propaganda.
PERIODE 1945-1965
Istilah propaganda sering dikaitkan dengan bidang politik. Namun sebenarnya tidak selalu demikian. Bisa juga tentang masalah sosial, termasuk kesehatan. Di zaman pra dan awal kemerdekaan dulu propaganda masalah kesehatan itu sudah dilakukan. Pada waktu itu cara propaganda itulah yang dilakukan untuk memberi penerangan kepada masyarakat tentang kesehatan. Propaganda pada waktu itu dilakukan dalam bentuknya yang sederhana melalui pengeras suara juga dengan kegiatan gerakan kebersihan seperti kerja bakti, membersihkan rumah dll . pada tanggal 12/Nop/1964 di adakan penyemprotan malaria oleh presiden Soekarno dan menjadi hari kesehatan Nasional . Pada saat itu juga Didirikan sekolah penyuluhan Kesehatan Di Magelang dan mulai adanya penyuluhan berupa FLIM dan FOSTER yang terkenal 4 sehat 5 sempurna .Tak lama kemudian lahir UU Kesehatan 1960.Karena propaganda dirasakan kurang efektif maka Cara-cara itu kemudian berkembang, apabila tidak dilakukan upaya perubahan atau perbaikan perilaku hidup sehari-hari masyarakat. Maka dilancarkanlah upaya pendidikan kesehatan masyarakat (health education) yang dipadukan dengan upaya pembangunan masyarakat (community development) atau upaya pengorganisasian masyarakat (community organization).dan lahirlah konsep PKMD ( pelayanan kesehatan masyarakat desa ).
PERIODE 1975 – 1995
Pada saat ini di kenal istilah Penyuluhan kesehatan Masyrakat yang pengembangan pendekatannya pada posyandu, polindes .Meski fokus dan caranya sama, tetapi istilah “Pendidikan kesehatan” itu berubah menjadi “Penyuluhan Kesehatan”, karena pada waktu itu istilah “pendidikan” khusus dibakukan di lingkungan Departemen Pendidikan. Pada sekitar tahun 1995 istilah Penyuluhan kesehatan itu berubah lagi menjadi “Promosi Kesehatan”. Perubahan itu dilakukan selain karena hembusan perkembangan dunia (Health promotion mulai dicetuskan di Ottawa pada tahun 1986), juga sejalan dengan paradigma sehat, yang merupakan arah baru pembangunan kesehatan di Indonesia. Konsep prilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) di kembangkan sebagai salah satu model promosi kesehatan. juga di Canangkannya Gerakan pembangunan berwawasan Kesehatan oleh Presiden Habibie pada tanggal 1 Maret 1999 .Hingga Dicetuskan visi Indonesia sehat 2010. Istilah itulah yang berkembang sampai sekarang, yang antara lain menampakkan wujudnya dalam bentuk pemasaran atau iklan, yang marak pada era milenium iniPerjalanan dari propaganda, kemudian menjadi pendidikan, lalu penyuluhan dan sekarang promosi kesehatan itu, merupakan sejarah. Dalam perjalanan dari waktu ke waktu itu ada kejadian atau peristiwa yang patut dikenang, dan ada cerita atau kisah yang menarik, mengharukan, atau juga lucu. Tetapi yang penting pastilah ada hikmah, kebijaksanaan, nilai atau “wisdom” yang dapat diangkat dari rentetan kisah atau cerita itu. Hikmah, kebijaksanaan, nilai atau “wisdom” itu tentulah sangat besar manfaatnya bagi kita semua, terutama generasi muda yang merupakan penerus pembangunan bangsa tercinta ini. Kebijaksanaan itu pula yang rasanya patut sekali dapat dimiliki oleh para pembuat kebijakan, yang menentukan arah perkembangan negara kita di masa y.a.d. Demikianlah, maka sejarah atau perkembangan tentang promosi kesehatan di Indonesia itu perlu dituliskan. Penulisan sejarah atau perkembangan promosi kesehatan di Indonesia itu dirasakan semakin perlu karena nampaknya sejarah berulang. Apa yang kita pikirkan sekarang, rupanya sudah pernah dipikirkan bahkan dilaksanakan pada waktu yang lalu.

0 komentar:

Posting Komentar